Hotel Majapahit : Heritage Tour



Tur dalam kota Surabaya kali ini aslinya nggak sengaja banget ketemunya. Sebenernya waktu itu lagi browsing tempat makan yang enak (dan yang belum pernah) buat ngerayain ultah pernikahan hehe. Eh malah pas blog walking itu nggak sengaja nemu tulisan tentang heritage tour yang ada diadain Hotel Majapahit. Langsung tertarik soalnya aku kira Hotel Majapahit itu nggak terbuka buat umum, berdasar pengalaman pas SMP dulu. Jadi dulu waktu aku SMP sempet ada tugas buat ngunjungin tempat-tempat bersejarah di Surabaya terus harus difoto gitu. Nah kelompokku dengan pedenya waktu itu ke Hotel Majapahit dan waktu sampai disana kita diusir dong wkwk. Katanya nggak boleh masuk kalau bukan customer hotel. Well, mungkin aturannya udah berubah ya karena pemilik hotelnya juga berubah? Karena waktu aku kesana kemarin pemandunya bilang kalau mau makan di restorannya maupun foto-foto silakan aja. Nah bedanya langsung foto-foto disana sama ikutan heritage tour ini adalah selain kamu bisa dengerin cerita lebih detil dari pemandu tur, kamu bisa masuk ke kamar nomer 33 atau dikenal dengan Kamar Merdeka plus masuk ke kamar presidential suite yang katanya terbesar di Asia Tenggara (hmm atau Asia ya..?). Untuk ikutan heritage tour ini kamu tinggal booking satu hari sebelumnya dan nggak ada batas minimum jumlah orangnya. Kemarin aja aku cuma berdua sama temenku wkwk jadi private banget. Oh iya kamu harus bayar 85 ribu per orang (ditambah pajak jadi sekitar 100 ribu) setelah turnya tapi worth it kok. Selain dapet tur plus seorang pemandu, di akhir tur kamu bakal dapet snack dan minuman.

Lukisan Hotel Majapahit 1910

Tempat yang menjadi saksi sejarah perobekan Bendera Belanda


Hotel Majapahit ini terkenal gara-gara apa sih? Jadi buat yang belum pernah denger, di hotel ini dulunya terjadi perobekan bendera Belanda pada tanggal 19 September 1945 oleh arek-arek Suroboyo. Kalau baca sejarah, kejadian ini nanti nyambung sama pertempuran 10 November di Surabaya.  Hotel Majapahit terletak di Jl. Tunjungan yang merupakan salah satu jalan utama di Surabaya dan di jalan ini bangunannya masih dijaga ya kesan kolonialnya, jadi keliatan jadul gitu. Bangunan hotelnya pun nggak mencolok dan cuma terdiri dari 2 lantai aja. Tapi saat masuk memang desain interiornya terasa mewah sekaligus tua. Lobby hotel merupakan bangunan baru yang dibangun dengan gaya art deco. Sedangkan bangunan asli hotel ini memiliki gaya art nouveau. Buat aku yang awam dengan istilah arsitek, gampangnya art deco itu lebih menonjolkan geometris yang kaku sedangkan art nouveau itu banyak bentuk lengkungnya. Maafkan definisiku yang sangat dangkal ini ya haha. Tapi kalau kesana pasti paham kok perbedannya.

Lorong-lorong yang ada di hotel
Lobby asli dari Hotel Majapahit. Sekarang terletak di bagian belakang hotel.

Hotel Majapahit dibangun oleh Sarkies Brothers yang merupakan orang Belanda. Sarkies Brothers ini juga ternyata yang membangun Hotel Raffles di Singapura. Hotel Majapahit pernah berganti nama menjadi Hotel Yamato saat jaman penjajahan Jepang. Dan berganti nama beberapa kali setelahnya tergantung siapa pemiliknya. Fakta ini aku baru tahu banget sih soalnya aku pikir karena Hotel Majapahit itu bangunan cagar budaya yang bersejarah, ya harusnya yang punya pemerintah. Tapi ternyata bangunan ini milik swasta dan pemiliknya sekarang adalah Central Cipta Murdaya Group. Meski pemilik berganti-ganti, namun keaslian bangunannya sangat terjaga karena aturan dari pemerintah yang ketat. Kata pemandunya sih mereka pasti pusing kalau ada barang yang rusak karena kalau mau mengganti atau memperbaiki itu susah cari yang sama soalnya banyak yang udah nggak diproduksi lagi. Buat kamu yang pingin nginep disini, harga per malam tiap kamarnya sekitar 1,3 jua dan untuk president suite dipatok 35 juta per malam. Kalau nanya siapa yang mau nyewa president suite ini, katanya kapan hari ada youtuber yang nyewa kamar ini kurang dari semalam cuma buat konten channelnya aja! Pejabat dari negara lain juga beberapa kali nyewa kamar ini untuk mengadakan jamuan secara private.

Peletakan "batu" pertama

Ukiran di kursi yang menunjukkan Hotel Majpahit ini pernah bernama "Hote Oranje"


Yuk langsung aja liat foto-foto ya, kayaknya lebih menarik wkwk.

Beberapa view garden yang ada di Hotel Majapahit
Toiletnya asli super jadul 

Balai Adika (kanan) yang dulunya merupakan sebuah ballroom dansa. Depannya dulunya adalah bagian depan hotel (kiri) yang sekarang difungsikan sebagai tempat duduk bersantai.

President Suite yang terdiri dari banyak ruang. Mulai dari kamar utama, ruang tamu, ruang kerja pribadi, ruang makan, dan ruang rapat. Ada juga lho ruang untuk butler atau ajudan tapi nggak aku foto. Ada grand piano yang menyambut di pintu masuk dan langit-langitnya itu lho bagus banget berasa di bangunan Eropa (ya memang sih hehe). Lalu yang terkenal itu adalah di kamar mandinya, tepatnya kran jacuzzi-nya terbuat dari emas (saya tandai merah).
Surabaya yang kuno dan modern terlihat di salah satu bagian hotel

Apple strudel sebagai dessert, yummy!

Pasti pingin mampir kesini kan?

3 comments:

  1. halo kak, mau tanya. berarti sekarang boleh ya dateng ke hotel majapahit tanpa menginap dan tanpa ikut tur juga? kalau tanpa tur apakah tetap bisa lihat2 ruangan2 di hotel? terima kasih sebelumnya yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu saya lihat di sana banyak juga yang foto-foto di lantai 2. Restonya juga terbuka untuk umum kok. Tapi kalau mau lihat ruangan-ruangannya tetep harus ikut tur.

      Delete
    2. aaahh i see.. okelah kalau begitu, terima kasih infonya yaaa ^^

      Delete